Di luar hujan turun dengan deras. Sebenarnya, saya sudah siap-siap untuk belanja mingguan. Tapi karena hujannya awet, saya mengisi waktu dengan membuat postingan di blog.

Kapan hari, saat melihat alpukat di tukang buah langganan, saya teringat tips ini. Ini sering sekali di share di timeline facebook. Dengan dalih, simpan dulu ah, orang sekarang hobby sekali menshare sesuatu. Prakteknya hmmm nanti dulu lah. Nah, saya bukan penggemar alpukat. Karena saya tahu alpukat itu enak sekali, apalagi dicampur susu coklat dan disajikan dingin hehehe. Biasanya kalau beli alpukat, saya sering lupa sih pas memeram alpukat. Walhasil, lebih sering itu alpukat terlalu matang dan memang busuk sebagian. Tertarik ingin praktek tips memeram alpukat agar matang sempurna, saya membeli satu kilo alpukat.

Setiap kali ke Bandung, saya selalu menyempatkan ke Masjid ini, untuk Shalat atau istirahat sebentar. Dan memang area masjid ini tidak pernah tidak ramai ... Hmmm setidaknya ramai orang yang mencoba rumput sintetis di alun-alun. Saya juga tahu, dari beberapa blog, bahwa pengunjung bisa naik ke Menara Masjid, seperti halnya di Masjid Semarang ataupun Masjid Al Akbar Surabaya. Tapi, entah kenapa, setiap kali mencari lokasi lift untuk naik ke Menara Masjid, saya selalu tidak bisa menemukannya.

Akhir bulan lalu, saat menemani mahasiswa studi lapangan ke Bandung, secara tidak sengaja, setelah berjalan dari Pasar Baru, ternyata saya melihat tempat pembelian karcis untuk naik ke Menara Masjid. O...o... ternyata saya selalu mencari di lokasi yang salah. Seharusnya saya mencari di sayap kanan kalau kita menghadap ke Masjid. Harga tiketnya 4000 rupiah untuk dewasa dan 3000 rupiah untuk anak-anak.



Setelah membeli karcis, silahkan mengantri untuk naik lift. Ada petugas yang mengoperasikan lift.

Mungkin si Mas sudah sangat lelah naik turun lift seharian :)

Di bagian atas menara, ada ruangan dengan kaca 360 derajad melihat pemandangan sekitar. Cukup ramai dan agak sedikit kurang terawat. Dalam arti kacanya terlihat buram, mungkin karena resiko membersihkan kacanya juga tinggi ya. Karena saya hanya membawa kamera handphone, yang sudah low-battery, berikut beberapa hasil foto seadanya dibalik kaca yang buram.









Kalau mau turun, tunggu ada yang mau naik ke Menara hehehe atau selang 15 menit kemudian, jika tidak ada pengunjung yang naik, si operator lift, berbaik hati naik untuk menjemput pengunjung yang ingin turun.