Setahun lalu, melihat hasil foto rontgen panoramik gigi, dokter gigi di Surabaya sudah mengingatkan sejak awal, Mbak..sebaiknya geraham bungsunya dicabut, satu gigi jelas impaksi ke gigi sebelahnya, satu gigi hanya muncul amat sedikit dan berbahaya karena potensi caries tinggi. Dua gigi geraham bungsu atas, jelas tidak akan muncul ke permukaan melihat arah tumbuhnya. Dengan sedikit memohon, karena saat itu sedang sangat pusing dengan tesis, saya memilih opsi untuk menunda, melihat dahulu, apakah geraham bungsunya akan benar-benar mengganggu atau tidak.
Dan ternyata...setahun kemudian, dua geraham bungsu bawah memang berulah. Mengingat biaya tindakan untuk gigi ternyata sangat tinggi di Lampung (buat PNS yang baru pulang sekolah maksudnya), si dokter dengan baik hati menyarankan untuk menggunakan fasilitas Askes. Semula, saya sangat ragu. Ragu karena khawatir fasilitas tindakan operasi yang untuk pasien askes akan menyengsarakan. Tapi ternyata keraguan saya kalah dengan niat dan isengnya saya untuk mencoba ^_^V. Terutama, jika berhitung untuk operasi empat gigi bungsu mungkin akan sama dengan harga sebuah laptop. Baiklah..mari kita coba, saya mencoba menabahkan diri dan mengikuti langkah-langkah untuk rujukan peserta Askes.
Tulisan ini akan terbagi menjadi beberapa bagian (mungkin). Antrian untuk operasi gigi bungsu ternyata cukup banyak, sehingga tulisan ini akan jadi berseri hehehe. Awal Juli, saya sudah mengurus prosedur rujukan ke RS Umum Abdul Moeloek (RSUAM). setelah konsultasi ke dokter spesialis bedah mulut untuk jadwal operasi, diperoleh jadwal tanggal 26 Agustus 2013. Si perawat kemudian memberikan catatan tanggal di amplop hasil rontgen untuk kembali mengurus rujukan baru sepekan sebelum operasi.
Ok. ini-langkah-langkahnya :
1. Sesuai dengan nama puskesmas yang dipilih saat mendaftar Askes, mintalah surat rujukan. Di kartu Askes, tertulis terdaftar di Puskesmas Susunan Baru, maka kesanalah tempat saya meminta rujukan dari dokter gigi yang bertugas
Di Puskesmas dokter akan memeriksa dan menuliskan surat rujukan. Berdasarkan foto panoramik dari Surabaya, si dokter juga menyatakan sebaiknya dua geraham bungsu bawah dioperasi dan merujuk ke RSUAM. Begini bentuk surat rujukannya.
2. Sesampainya di RSUAM, masuklah ke bangunan sebelah kiri pintu masuk, satu gedung dengan ruang pendaftaran. Siapkan kartu Askes dan surat Rujukan untuk mengurus Surat Jaminan untuk Pasien Rawat Jalan. Eh iya minta dulu nomor antrian, ada staf yang berjaga paling ujung dari meja pendaftaran, ada tulisan -tempat mengambil nomor antrian- di mejanya. Saat itu saya dapat nomor antrian B 239 padahal belum jam 10 pagi.
Setelah itu tunggulah panggilan dari ruangan yang bertuliskan Askes Centre (pintu kaca dengan pinggiran hijau). Didepan ruangan sudah ada mesin untuk nomor antrian, tapi sepertinya belum siap untuk digunakan.
Di ruangan Askes Centre, anda akan diberi surat jaminan rawat jalan untuk pasien Askes, tiga rangkap kalau tidak salah, bentuknya sebagai berikut.
3. Dari Askes Centre, pergilah ke meja pendaftaran. Meja bagian pendaftaran ada di sebelah Askes Centre, berderet staf-staf RSUAM. Letakkan berkas anda di keranjang di depan staf , ingat untuk peserta Askes ada staf khusus yang melayani, lihat label di mejanya.
Staf bagian pendaftaran akan memberikan slip registrasi yang bentuknya seperti dibawah ini.
4. Langkah selanjutnya adalah membayar karcis di loket yang tersedia Rp. 1000. Loketnya kaca didepan deretan meja pendaftaran, bawah tangga.
5. Setelah membayar karcis, naiklah ke lantai II ke poli umum gigi dan bedah mulut. Pada kunjungan sebelumnya ( bulan Juli ) setelah melakukan langkah 1 s.d 4, saya menyerahkan berkas ke perawat di poli umum, diperiksa dokter gigi, dan menyatakan serahkan ke ruang sebelah ya (spesialis bedah mulut). Oh ya, di poli umum gigi, jika belum dilakukan rontgen, maka dokter akan meminta untuk dilakukan rontgen. Saya tidak rontgen ulang karena membawa hasil rontgen panoramik dari Surabaya.
Pada kunjungan pertama, dokter spesialis bedah mulut sedang melakukan operasi, jadi saya diminta kembali keesokan harinya. Dokter spesialis akan memeriksa kondisi, bertanya riwayat perawatan syaraf akar yang pernah saya lakukan dan lain-lain. Dokter menyatakan, sebaiknya diangkat empat-empatnya mbak :(, tapi ya yang mengganggu dulu ya, untuk dua gigi bawah, satu persatu. Kemudian perawat akan mencarikan jadwal sesuai waktu kosong dan jumlah pasien operasi. Dalam sehari, dr Agus Salim membatasi operasi untuk dua pasien.
Nah, karena prosedur pemeriksaan dari spesialis bedah mulut sudah pernah saya lakukan, maka pada tahap ini perawat memberikan rujukan untuk cek darah ke laboratorium.
6. Ruang laboratorium, ada di sebelah kanan gerbang masuk RSUAM. menyeberang dari gedung tempat pendaftaran. Lokasinya paling ujung, melewati apotik dan berbagai macam klinik.
Serahkan berkas dari ruang spesialis bedah mulut, petugas lab akan memberi dua lembar kertas untuk antrian dan label tabung darah. Jangan membayangkan ruangan yang nyaman dan privasi, tempat pengambilan darah adalah ruangan 2.5 x 2 meter dan berderet 7 pasien yang duduk mengantri. Saya sempat khawatir dengan proses pengambilan darah, karena yang lalu-lalu pasti kesulitan mencari pembuluh, Di luar dugaan tahap pengambilan darah saya ternyata mudah dan cepat ^_^ Yeaaay. Setelah itu tunggu dua jam untuk mengambil hasilnya.
7. Untuk pengambilan hasil lab, datanglah ke loket laboratorium, sebutkan nama, dan hasilnya akan diberikan. Alhamdulillah, kecuali nilai LED, yang lain sepertinya baik-baik saja
Selanjutnya, datanglah kembali ke ruang dokter spesialis, serahkan kembali satu bundel berkas berikut hasil lab. Si ibu bilang, tanggal 26 Agustus, datang pagi-pagi dan registrasi ulang ya mbak..
Keluar dari ruangan dokter spesialis jam 2 siang, jadi waktu yang dibutuhkan sejak masuk RSUAM sekitar 4.5 jam. Ok, we'll know the operation story next week ^_^
Dan ternyata...setahun kemudian, dua geraham bungsu bawah memang berulah. Mengingat biaya tindakan untuk gigi ternyata sangat tinggi di Lampung (buat PNS yang baru pulang sekolah maksudnya), si dokter dengan baik hati menyarankan untuk menggunakan fasilitas Askes. Semula, saya sangat ragu. Ragu karena khawatir fasilitas tindakan operasi yang untuk pasien askes akan menyengsarakan. Tapi ternyata keraguan saya kalah dengan niat dan isengnya saya untuk mencoba ^_^V. Terutama, jika berhitung untuk operasi empat gigi bungsu mungkin akan sama dengan harga sebuah laptop. Baiklah..mari kita coba, saya mencoba menabahkan diri dan mengikuti langkah-langkah untuk rujukan peserta Askes.
Tulisan ini akan terbagi menjadi beberapa bagian (mungkin). Antrian untuk operasi gigi bungsu ternyata cukup banyak, sehingga tulisan ini akan jadi berseri hehehe. Awal Juli, saya sudah mengurus prosedur rujukan ke RS Umum Abdul Moeloek (RSUAM). setelah konsultasi ke dokter spesialis bedah mulut untuk jadwal operasi, diperoleh jadwal tanggal 26 Agustus 2013. Si perawat kemudian memberikan catatan tanggal di amplop hasil rontgen untuk kembali mengurus rujukan baru sepekan sebelum operasi.
Ok. ini-langkah-langkahnya :
1. Sesuai dengan nama puskesmas yang dipilih saat mendaftar Askes, mintalah surat rujukan. Di kartu Askes, tertulis terdaftar di Puskesmas Susunan Baru, maka kesanalah tempat saya meminta rujukan dari dokter gigi yang bertugas
Di Puskesmas dokter akan memeriksa dan menuliskan surat rujukan. Berdasarkan foto panoramik dari Surabaya, si dokter juga menyatakan sebaiknya dua geraham bungsu bawah dioperasi dan merujuk ke RSUAM. Begini bentuk surat rujukannya.
2. Sesampainya di RSUAM, masuklah ke bangunan sebelah kiri pintu masuk, satu gedung dengan ruang pendaftaran. Siapkan kartu Askes dan surat Rujukan untuk mengurus Surat Jaminan untuk Pasien Rawat Jalan. Eh iya minta dulu nomor antrian, ada staf yang berjaga paling ujung dari meja pendaftaran, ada tulisan -tempat mengambil nomor antrian- di mejanya. Saat itu saya dapat nomor antrian B 239 padahal belum jam 10 pagi.
Nomor antrian B-239, menunggu sekitar 80-an lah :) |
Antri...sampai ngantuk |
Di ruangan Askes Centre, anda akan diberi surat jaminan rawat jalan untuk pasien Askes, tiga rangkap kalau tidak salah, bentuknya sebagai berikut.
3. Dari Askes Centre, pergilah ke meja pendaftaran. Meja bagian pendaftaran ada di sebelah Askes Centre, berderet staf-staf RSUAM. Letakkan berkas anda di keranjang di depan staf , ingat untuk peserta Askes ada staf khusus yang melayani, lihat label di mejanya.
Menanti di bagian pendaftaran |
4. Langkah selanjutnya adalah membayar karcis di loket yang tersedia Rp. 1000. Loketnya kaca didepan deretan meja pendaftaran, bawah tangga.
5. Setelah membayar karcis, naiklah ke lantai II ke poli umum gigi dan bedah mulut. Pada kunjungan sebelumnya ( bulan Juli ) setelah melakukan langkah 1 s.d 4, saya menyerahkan berkas ke perawat di poli umum, diperiksa dokter gigi, dan menyatakan serahkan ke ruang sebelah ya (spesialis bedah mulut). Oh ya, di poli umum gigi, jika belum dilakukan rontgen, maka dokter akan meminta untuk dilakukan rontgen. Saya tidak rontgen ulang karena membawa hasil rontgen panoramik dari Surabaya.
Pada kunjungan pertama, dokter spesialis bedah mulut sedang melakukan operasi, jadi saya diminta kembali keesokan harinya. Dokter spesialis akan memeriksa kondisi, bertanya riwayat perawatan syaraf akar yang pernah saya lakukan dan lain-lain. Dokter menyatakan, sebaiknya diangkat empat-empatnya mbak :(, tapi ya yang mengganggu dulu ya, untuk dua gigi bawah, satu persatu. Kemudian perawat akan mencarikan jadwal sesuai waktu kosong dan jumlah pasien operasi. Dalam sehari, dr Agus Salim membatasi operasi untuk dua pasien.
Nah, karena prosedur pemeriksaan dari spesialis bedah mulut sudah pernah saya lakukan, maka pada tahap ini perawat memberikan rujukan untuk cek darah ke laboratorium.
6. Ruang laboratorium, ada di sebelah kanan gerbang masuk RSUAM. menyeberang dari gedung tempat pendaftaran. Lokasinya paling ujung, melewati apotik dan berbagai macam klinik.
Serahkan berkas dari ruang spesialis bedah mulut, petugas lab akan memberi dua lembar kertas untuk antrian dan label tabung darah. Jangan membayangkan ruangan yang nyaman dan privasi, tempat pengambilan darah adalah ruangan 2.5 x 2 meter dan berderet 7 pasien yang duduk mengantri. Saya sempat khawatir dengan proses pengambilan darah, karena yang lalu-lalu pasti kesulitan mencari pembuluh, Di luar dugaan tahap pengambilan darah saya ternyata mudah dan cepat ^_^ Yeaaay. Setelah itu tunggu dua jam untuk mengambil hasilnya.
7. Untuk pengambilan hasil lab, datanglah ke loket laboratorium, sebutkan nama, dan hasilnya akan diberikan. Alhamdulillah, kecuali nilai LED, yang lain sepertinya baik-baik saja
Hasil tes lab 1 |
Hasil tes lab 2 |
Hasil tes lab 3 |
Keluar dari ruangan dokter spesialis jam 2 siang, jadi waktu yang dibutuhkan sejak masuk RSUAM sekitar 4.5 jam. Ok, we'll know the operation story next week ^_^