Powered by Blogger.

Catatan Astri

I read, teach, travel, cook, learn new things, and write it

  • Home
  • My Words
  • IT 'n Science
  • Q-World
  • Oase
  • Let's Go!
    • Life at Enschede
    • Mumbai Story
    • Travelling
  • Ke Dapur
  • None Of Them

CATEGORY >

Setelah bertemu di parkiran bawah Ampera, Cicik Lastri mengajak jalan-jalan keliling Palembang. Beneran keliling hehe karena waktunya sempit, beberapa titik hanya memutar kawasan tersebut dengan mobil. Kompleks Jakabaring adalah tempat pertama yang dikunjungi. Selama ini melihat Gelora Sriwijaya hanya lewat televisi, itupun biasanya pada acara malam hari. Cicik juga mengajak masuk dan merasakan rumput di Stadion tersebut.

Katanya kompleks olahraga ini dibangun dengan standar internasional. Karena belum pernah mengunjungi tempat dengan standar internasional lainnya maka saya tidak bisa membandingkan. Rekor saya mengunjungi tempat olahraga hanya sebatas Saburai atau Mandala Krida di Jogja. Tapi memang stadion sepak bolanya sangat cerah, warna warninya menarik. Rumputnya empuk, hijau, bagus hehehe Jauh banget sama lapangan rumput di belakang rumah atau lapangan Samber , Metro (ya iyalah :p ).
Gelora Sriwijaya, Jakabaring
Deretan kursi pelatih dan crew tim

Nyicip rumputnya :)

Ini tribun VVIP dan VIP

Sssst ini undangan Gubernur lho...

VVIP Seat Gelora Sriwijaya


Selain Gelora Sriwijaya, banyak fasilitas olahraga lain di kompleks Jakabaring ini. Tempat ini juga ramai di hari Ahad, banyak pengunjung yang (meski cuaca panas) menggelar tikar dan membawa makan siang, terutama di seputar danau buatan yang digunakan untuk olahraga air.

Artificial lake

Jakabaring Shooting Range

Mirror on Water, Sayang agak berawan jadi gak begitu cerah
Beberapa gedung yang sempat terlewati adalah Aquatic Centre dan Athletic Stadium, tapi tidak sempat dokumentasi, keburu laper hehehe. Hmmm next..stadion olahraga di Eropa mungkin? #Eh #Aamiin ^_^.

Share on:
Karena tiket kereta pulang yang dipesan baru berangkat Ahad malam dari Palembang, maka muncullah keisengan jalan-jalan bareng Destri. Ide ke Pulau Kemaro pun sebenarnya muncul tiba-tiba, karena yang lain berencana mengunjungi kerabat, jadilah menculik Destri buat menemani jalan-jalan. Destri kemudian mengontak temannya supaya anggota perjalanan bertambah ramai. Berbagai pesan dari tetua pun dikantongi, mengingat perjalanannya mungkin berbahaya buat orang yang tidak terbiasa dengan Sungai Musi.

Pulau Kemaro merupakan sebuah delta  kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.  Berjarak sekitar 40 km dari kota Palembang. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. (yang ini nyontek dari Wikipedia :p).

Perjalanan dimulai dari perbatasan Palembang dengan Musi Banyuasin dengan naik Trans Musi, sampai di pemberhentian di kawasan Jembatan Ampera. Sebelum menawar perahu, tetap, menyempatkan diri foto-foto di sekitar Jembatan Ampera.
Ruang publik di sekitar Ampera

Pasar 16 Ilir

Jembatan Ampera
Deretan Perahu di bawah Ampera
Setelah puas foto-foto, kemudian Destri mengajak ke tempat tambatan perahu di bawah Ampera. Dengan tawar menawar yang alot, kami mendapat harga 90 ribu, untuk perjalanan pp ke Pulau Kemaro. Rasanya..hmmm luar biasa. Sensasi  sport jantung menyeberangi Musi dengan kapal kecil tersebut, rasanya melebihi seramnya arung jeram. Hahaha arung jeram lebih aman, karena pertama memakai pelampung, kedua kalaupun jatuh biasanya sungai tidak dalam. Dan, kami bertiga yang naik perahu, ternyata sama-sama tidak bisa berenang dan kapal lumayan besar yang melewati Musi jelas memperlihatkan sungai ini pasti kedalamannya lumayan.

Ketika perahu mulai berjalan, kami  sepakat untuk banyak-banyak berdo'a. Kuatnya hantaman air ke perahu juga terasa sekali karena dasar perahu berderak sepanjang perjalanan. Sesekali kami harus menghindari perahu besar, yang arusnya juga membuat perahu oleng. Sampai di Pulau Kemaro, akhirnya..semua memperlihatkan wajah stres perjalanan ^_^. Lama perjalanan sekitar 20-30 menit, pemilik perahu akan menunggu di dermaga Pulau Kemaro.
Pegangan kuat-kuat jika akan melewati kapal besar...

Dermaga di Pulau Kemaro, perahu kecil di kiri itu perahu yang kami tumpangi
Di Pulau Kemaro juga terdapat makam dari putri Palembang. Menurut legenda setempat, pada zaman dahulu, seorang putri Palembang dikirim untuk menikah dengan seorang anak raja dari Cina. Sang putri meminta 9 guci emas sebagai mas kawinnya. Untuk menghindari bajak laut maka guci-guci emas tersebut ditutup sayuran dan ketika sang anak raja membukanya dilihatnya hanya berisi sayuran maka guci-guci tersebut dibuangnya ke sungai. Rasa kecewa dan menyesal membuat sang anak raja memutuskan untuk menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam. Sang putri pun ikut menerjunkan diri ke sungai dan juga tenggelam. Sang putri dikuburkan di Pulau Kemaro tersebut dan untuk mengenangnya dibangunlah Kuil.

Gerbang selamat datang di Pulau Kemaro

Kisah legenda Pulau Kemaro
Daya tarik Kemaro adalah Pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun tahun 2006. Selain pagoda ada klenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini. Kalau sampai disini, jangan lupa bawa air minum. Meski langit mendung, udaranya cukup membuat gerah. Di sekitar bangunan pagoda juga ada penjual minuman dan makanan kecil. Di beberapa bagian pulau ada beberapa bangunan yang masih dalam proses dibangun. Nah, berikut adalah dokumentasi bangunan yang ada.










Kami tidak terlalu lama di Pulau Kemaro, datang, foto-foto, beli es kelapa muda, kemudian balik ke Jembatan Ampera karena janjian jam 11.30 dengan Cicik Lastri disana. Perjalanan kembali ke Ampera relatif tenang, ternyata karena pada saat berangkat perahu melawan arus, maka efeknya lumayan buat stres.


Share on:
Jum'at sampai Ahad, 29 Nov-1 Des kemarin menyempatkan jalan-jalan ke Palembang. Menu utamanya wisudanya Destroyer eh Destri ding, tapi tujuan lebih utamanya jalan-jalan hehehe. Nah Palembang, selain terkenal dengan Ampera dan Sungai Musinya, jelas dikenal dengan wisata kuliner, terutama aneka pempek. Dan, ini adalah beberapa catatan tempat jajan dan cari oleh-oleh yang sempat dikunjungi  selama di Palembang.

1. Kawasan 26 Ilir -jalan Mujahidin
Kawasan ini merupakan kawasan jalan sempit, lebar sekitar 2 meter, bisa masuk dari arah Pasar atau pintu masuk dengan gerbang hijau di jalan Mujahidin.
Gerbang di kawasan 26 Ilir


Ada tiga komoditi yang terkenal di kawasan ini. Pertama adalah sentral kerajinan kasur lihap. Kualitasnya lumayan bagus. Biasanya kasur semacam itu kualitas bertingkat sesuai isi, yang isinya kain paling murah tapi berat, mudah rusak. level atasnya kadang mengkombinasikan kapas sintetis dengan kain. Level paling baik, kasurnya lebih ringan meski ukurannya besar, isinya kapuk.
Lihap/kasur Palembang
Kemudian didaerah itu juga banyak penjual mie celor. Setelah menjemput  Ray dan Ayu pada hari Sabtu, kami sempat mampir untuk sarapan mie celor.
Seporsi Mie Celor harga Rp. 13.000

Dan yang jelas banyak adalah Pempek. Warung Pempek dapat ditemui di banyak tempat di Palembang. Mulai dari toko yang mewah sampai warung-warung kecil. Di sepanjang jalan Mujahidin kita bisa menemukan Pempek dengan harga murah Rp.1000 saja. Rasa pempek dan cuka juga lumayan. Salah satu warung yang cukup terkenal adalah Pempek Lala.
Spanduk Pempek Lala
Proses membuat Lenggang dengan dipanggang
Warung Pempek biasanya menyediakan jika kita akan membeli pempek untuk perjalanan jauh maka kemasan akan disesuaikan. Beberapa warung akan membalurkan terigu agar pempek lebih tahan lama, atau yang lebih modern akan memvacum udara dalam kemasan juga ada yang membekukan pempek dalam kemasan. Jangan lupa sampaikan hal tersebut kepada penjual, jika Anda membeli untuk oleh-oleh perjalanan jauh.

2. Pasar Cinde Palembang
Di pasar ini, kita bisa membeli aneka kerupuk dan kemplang dengan harga yang sangat terjangkau. Kerupuk akan berbeda harga sesuai level, yang paling baik kualitasnya sekitar 38 rb - 40 rb untuk 1 kilogramnya. Yang biasa 20 rb satu kilogram. Kita juga bisa meminta untuk dikemas dalam kemasan ukuran 1/4 kilogram.
Surganya kerupuk dan kemplang

Pasar Cinde

Satu paket besar ini bisa berisi 6-8 bungkus kerupuk, harganya 50 rb saja
3. Belanja Kain khas Palembang
Karena perginya pas tanggal kritis hehehe memang cuma ngikut rombongan yang belanja kain. Kain khas Palembang yang terkenal adalah songket, tapi waktu sampai di Kompleks Ilir Barat Permai, ternyata variasi jenis kainnya sangat beragam. Songketnya cantik-cantik nian, sayang budget tak di tangan hehehe. Lokasinya samping Ramayana. Ada satu kawasan lainnya yang menjadi sentral penjualan kain, tapi lupa namanya.
Senyum manis yang habis belanja kain

Tabung warna-warni ini wadah untuk menyimpan kain songket ternyata
4. Es Kacang Merah
Masuk daftar di postingan ini karena esnya benar-benar beda dengan yang pernah dicicipi. Es kacang merahnya utuh tapi sangat lembut, rasanya mantap. Beli es kacang merahnya di warung Pempek Vico.
Es Kacang Merah Vico
5. Martabak Har
Bentuknya mirip martabak telur, kulit martabak diisi telur terus di goreng(?). Dimakan dengan kuah kari yang dicampur kentang dan daging, rasa karinya enak. Bisa juga ditambah dengan irisan cabe. Toko yang menjual martabak ini juga bisa ditemui di berbagai tempat di sudut Kota Palembang.
Martabak Har, foto dari internet, lupa dokumentasi :p
6. Pindang Tulang
Saya sebenarnya tidak terlalu suka pindang ikan, tapi waktu Cicik Lastri ngajak mau makan apa, saya cukup tertarik dengan tawarannya, coba pindang saja tapi yang pindang tulang. Kemudian Cicik dan dua keponakannya mengajak ke RM Sri Melayu. Lokasinya di dekat Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Rasanya memang enaak, thank you Cicik dan duo ponakan yang nganter :).
Ini suasana di RM Sri Melayu #GagalFokus nunggu makanan

Disajikan dengan wadah dengan pemanas, pindang tulang yang lezaaat
Nah, itu sekelumit cerita tentang jajanan dan tempat beli oleh-oleh yang dikunjungi selama di Palembang.  Selain itu masih ada juga sajian kuliner dari Kak Cula dan Yuk Pur sekeluarga di rumah mereka hehe, tapi gak ada dokumentasinya.

Share on:
Sudah diniatkan ditulis sejak lama, tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang :) eh eh nggak ding, karena mengkambinghitamkan 'mood' menulis yang tidak juga muncul, baru kali ini diluangkan waktu untuk menulis proses penyembuhan setelah operasi gigi bungsu. Dua postingan sebelumnya ini dan ini, menjelaskan kronologi administrasi sebelum dan saat operasi.



Not as wise as they're cracked up to be. This is what my wisdom tooth is doing.
picture from http://www.flickr.com/photos/tarale/2984123316/

Saat tulisan ini dibuat, dua gigi M3 (gigi bungsu aka wisdom teeth) saya sudah dicabut, dan luka operasinya sudah sembuh. Saya keukeuh belum akan mengoperasi dua M3 atas, karena masih berharap keduanya tidak akan  mengganggu. Trauma operasi gigi yang bawah, karena posisinya yang tidur, cukup membuat ngeri. Kecuali kalau kedua gigi M3 atas mengganggu seperti gambar diatas, mungkin saya akan operasi (lagi). Proses administrasi jelas butuh sabar, proses operasi butuh keberanian, nah, perjuangan sesungguhnya dimulai setelah operasi, lebih tepatnya setelah obat bius hilang pengaruhnya.

Setelah operasi, karena masih ada pengaruh bius sampai satu jam selanjutnya, maka saya masih bisa ngobrol dengan dokter (meski sambil menggigit kasa di luka operasi), masih bisa menebus obat, masih bisa pulang naik motor sendiri, dan masih bisa cengar cengir di whats app ^_^. Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan atau dilakukan.

1. Minta ijin dari tempat bekerja, setidaknya hari-H operasi dan sehari setelahnya. Saya minta ijin dari kantor dua hari setelah operasi, karena modal pekerjaan saya adalah suara, jika kesulitan membuka mulut dan bersuara tentu akan menyulitkan proses belajar mengajar.

2. Siapkan makanan yang lembut dan mudah dikunyah. Lupakan sebentar makan nasi padang ya.. bubur, lontong, oatmeal atau kentang tumbuk lebih nyaman untuk ditelan.

3. Sebelum obat bius habis, biasanya perngaruh hilang 1 jam-1,5 jam setelah operasi, segeralah minum obat penahan nyeri, agar rasa nyeri sesungguhnya agak tersamarkan :p.

4. Untuk membantu mempercepat pembekuan darah, makanlah es krim (saatnya makan es krim tanpa rasa bersalah hehehe).

5. Meski sudah minum obat nyeri, nyut-nyutnya pasti akan tetap terasa, kompres dengan air dingin/es, juga bisa mengurangi pembengkakan.

6. Setelah satu jam, kasa yang digigit akan dibuang, darah akan tetap keluar dari luka, hindari meludah, akan lebih baik jika darah dan ludah ditelan saja. Proses meludah akan membuat gumpalan darah diatas luka, jadi terbuka lagi dan darah akan semakin banyak yang keluar.

7. Hindari juga minum dengan sedotan, proses menghisap akan membuat gumpalan darah juga terbuka.

8.Pipi akan jadi chubby level mentok, kompres dengan air hangat pada hari ke-dua dan seterusnya untuk memperlancar peredaran darah dan mengurangi bengkak.

9. Proses bicara dan menelan makanan akan terbatas, banyaklah minum air putih, dan tetap harus cukup nutrisi. Yang harus diakali adalah bentuk makanan yang masuk ke badan anda bukan jenis makanannya. Saat operasi gigi bungsu yang kedua, bahkan saya bisa makan sate 6 jam setelah operasi. Satenya diiris kecil-kecil sih..

10. Anda akan kesulitan menyikat gigi, kalau bisa setengah bagian sikat dengan sikat yang lembut, pasta gigi jangan kena ke geraham yang operasi. Bagian yang operasi cukup kumur-kumur dengan antiseptik. Kalau nyeri sekali, kumur-kumurnya jangan terlalu heboh, bahkan dengan menggelengkan kepala juga bisa. Jangan kumur-kumur dengan cairan yang mengandung mint, bisa mengakibatkan perih, beli antiseptik biasa semacam B**adine.

bye bye gigi bungsu
picture from http://mackhouse.ca/blog/?m=200704



Nah sepekan setelah operasi, Anda akan diminta datang lagi untuk lepas jahitan. Setelah proses lepas jahitan, tetap jaga kebersihan mulut, setelah dua pekan baru proses membuka mulut dan bersuara akan normal. Gusi yang tadinya berisi gigi M3 akan menutup sempurna setelah sekitar 2 bulan.


Share on:
Fiiiiuuuh...tiup sana sini. Lama sekali blog ini tak tersentuh ya. Nah postingan resep kali ini tentang martabak manis. Resepnya banyak sekali diinternet, yang dituliskan disini diambil dari postingan ini.


Bahan:
250 gram tepung terigu
5 gram ragi instant/ fermipan setengah bungkus
75 gram gula pasir 1 butir telur kocok lepas
300 ml air

Bahan isian:
butter, keju cheddar, susu kental manis (optional,)

cara membuat:
1. Ayak tepung terigu di wadah adonan. masukan ragi dan gula pasir. aduk rata. tambahkan telur, aduk rata lagi. tuang air sedikit-sedikit sambil terus dikocok sampai adonan menyatu dan lembut (bisa pakai whisk bisa juga pakai mixer). nah sampai sini adonan kental banget warnanya putih kekuningan. diamkan 45 menit - 1 jam.

2. Saat akan menuang adonan martabak, tes dulu si wajan anti lengket yg kita gunakan. caranya taburkan sejumput gula pasir, jika si gula langsung larut dan hilang/ meleleh artinya wajan siap dituang adonan. kalau wajan kepanasan, ntar si adonan ga sempat membentuk sarang atau pori-pori itu...begitu juga kalau wajan kedinginan, insyaallah bantet martabaknya ga berpori.

3. Kalau si wajan udah cukup panas tadi... tuang si adonan, pasti akan bunyi "cesssssss". udah deh aman, tuang gula pasir dan biarkan adonan naik sampai berpori. kurang lebih 10 menit apinya kecil sampai sedang aja dan biarkan sampai permukaan martabak matang dan bolong-bolong. angkat deh dari wajan.

4. dalam keadaan panas, oles dengan mentega, dan taburkan keju parut, lalu tuang susu kental manis. potong dua bagian, lalu lipat deh. potong2 lagi. siap dinikmati.

Pada foto diatas, digunakan wajan happycall. Kalau memakai cetakan martabak sebenarnya mungkin hasilnya bisa lebih bagus. Note: pada percobaan ke-3 baru bentuk dan rasa martabak agak bagus hehehe.
Share on:
  • ← Previous post
  • Next Post →
  • Hi, I am Astria Hijriani. Now, i live in Enschede, Netherlands until 2018. I works as a Lecturer in Computer Science Department, Lampung University.
  • This blog capture some story from my life, my feeling, my activity and also my mind. You can contact me at astria.hijriani@gmail.com.
Founder of the website

Pageviews

Sparkline

Blog Archive

  • April 2018 ( 1 )
  • March 2018 ( 2 )
  • February 2018 ( 2 )
  • December 2017 ( 2 )
  • October 2016 ( 1 )
  • May 2016 ( 2 )
  • December 2015 ( 2 )
  • November 2015 ( 2 )
  • August 2015 ( 1 )
  • July 2015 ( 1 )
  • April 2015 ( 3 )
  • March 2015 ( 3 )
  • February 2015 ( 1 )
  • November 2014 ( 1 )
  • October 2014 ( 3 )
  • September 2014 ( 1 )
  • June 2014 ( 1 )
  • May 2014 ( 1 )
  • April 2014 ( 4 )
  • March 2014 ( 2 )
  • February 2014 ( 6 )
  • January 2014 ( 9 )
  • December 2013 ( 5 )
  • October 2013 ( 1 )
  • September 2013 ( 1 )
  • August 2013 ( 1 )
  • June 2013 ( 3 )
  • May 2013 ( 7 )
  • March 2013 ( 2 )
  • December 2012 ( 1 )
  • November 2012 ( 5 )
  • October 2012 ( 6 )
  • September 2012 ( 6 )
  • August 2012 ( 5 )
  • July 2012 ( 9 )
  • June 2012 ( 4 )
  • May 2012 ( 10 )
  • April 2012 ( 1 )
  • March 2012 ( 12 )
  • December 2011 ( 7 )
  • November 2011 ( 5 )
  • October 2011 ( 1 )
  • July 2010 ( 1 )
  • November 2009 ( 1 )
  • October 2009 ( 1 )
  • July 2008 ( 2 )
  • June 2008 ( 1 )
  • March 2008 ( 1 )
  • August 2007 ( 2 )
  • July 2007 ( 20 )

Popular Posts

  • Cara Membungkus Kado Bentuk Kemeja
    Ini postingan ringan, barangkali ada yang ingin berkreasi dalam membungkus kado atau bingkisan tertentu. Bentuk kemeja ini lumayan unik dan ...
  • Naik Apa ke Lampung dari Surabaya ?
    Selama jadi anak kost di Surabaya, sering sekali teman-teman bertanya, kalau pulang naik apa ke Lampung? Jawabannya biasanya gini, ya kalau ...
  • Berani Bongkar, Beruntung Bisa Pasang ~ Membersihkan Fan Acer 4732Z
    Liburan lalu, beberapa kali, laptop ini mati tiba-tiba, biasanya pada saat memainkan game yang membutuhkan grafis tinggi. Sempat sangat khaw...
  • Beasiswa Short Course StuNed
    Setiap bertemu dengan orang Indonesia di Enschede biasanya ditanya, -master atau PhD ? terus dijawab, ndak, saya shortcourse saja 3 bula...
  • Yang Mana Yang Berkualitas?
    Saya masih ingat sekali, pelajaran dasar yang diberikan Gem Cheong di kelas Total Quality Management. Gem menampilkan dua gambar berikut di ...
  • Operasi Gigi Geraham Bungsu dengan Fasilitas Askes ( I )
    Setahun lalu, melihat hasil foto rontgen panoramik gigi, dokter gigi di Surabaya sudah mengingatkan sejak awal, Mbak..sebaiknya geraham bung...
  • Operasi Gigi Geraham Bungsu (III)
    Sudah diniatkan ditulis sejak lama, tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang :) eh eh nggak ding, karena mengkambinghitamkan 'm...
  • Beasiswa Pelatihan ITEC/SCAAP ke India
    Kenapa India? Mau Berangkat lagi? S3 ya, berapa tahun? Ngapain ke India? Mau ketemu Shahrukh Khan? Salam ya buat Shaheer Sheikh India...
  • Edisi Jajan dan Cari Oleh-Oleh di Palembang
    Jum'at sampai Ahad, 29 Nov-1 Des kemarin menyempatkan jalan-jalan ke Palembang. Menu utamanya wisudanya Destroyer eh Destri ding, tapi t...
  • Membayar Pajak Kendaraan di Samsat Corner Mall Kartini Lampung
    Bertahun-tahun punya motor, saya jarang menitipkan urusan bayar kendaraan ke biro jasa, kecuali pas waktu sibuk sekali. Biasanya saya bayar ...

My Tweet

Tweets by @astriahijriani

Do Not think too much, say thanks to Allah for another wonderful day

Even your worst day, that's still 24 hours only


Created By SoraTemplates | By Gooyaabi Templates - copyright 2017 - edited by @hijriani