Powered by Blogger.

Catatan Astri

I read, teach, travel, cook, learn new things, and write it

  • Home
  • My Words
  • IT 'n Science
  • Q-World
  • Oase
  • Let's Go!
    • Life at Enschede
    • Mumbai Story
    • Travelling
  • Ke Dapur
  • None Of Them

CATEGORY >




Kapan hari saat sedang belanja di swalayan, saya melihat kembang kol di rak sayuran, seketika saya teringat rasa makanan ini. Saat course di India, teman-teman dari Palestina yang tidak tahan dengan rasa masakan India memilih memasak atau membeli sendiri daripada mengambil paket catering. Nah, sebagai tetangga, saya sering kebagian mencicipi masakan mereka. Salah satu yang pernah mereka masak adalah makanan ini, disebut maklouba, atau makloubeh, atau maklube. Rasanya nasinya mirip nasi kuning sih, tapi yang membuat unik, karena rasa cauliflowernya menyatu dengan nasi dan membuat 'taste' yang berbeda. Ditambah, ayam yang dicampur didalamnya dan rasa kaldu yang kuat, rasanya memang enak.

Saat bertanya dengan Jehad bagaimana cara membuatnya, Jehad bilang di youtube banyak tutorialnya. Ternyata  maklouba dibuat perlayer dan semuanya dimasak berbarengan dengan si nasi. So, saya jadi penasaran pengen mencoba membuat juga. Karena versi maklouba banyak, jadi saya buat versi saya saja deh hahaha

Berikut adalah bahan yang diperlukan.

1,5 cup beras, cuci bersih
3 ruas kunyit, parut, taruh di dalam ikatan kain/saringan teh

1 buah bawang bombay
250 gr daging ayam cincang
lada hitam secukupnya
1/4 ayam potong kecil-kecil
merica secukupnya
bawang putih 2 ruas
jahe satu ruas
saus tiram 1 sdm
kecap 1 sdm
madu  1 sdm
garam secukupnya

kaldu ayam plus santan secukupnya (resep aslinya hanya kaldu ayam/daging)
2 lembar daun salam (ini juga tambahan versi saya)

Sayuran:
1 buah kembang kol, goreng sampai agak kecoklatan
2 buah terong, potong bundar, goreng sampai agak kecoklatan
tomat, iris bundar

daun seledri untuk taburan
kacang almond untuk taburan (kalau ada)

Aslinya, dimasak dengan api kecil dengan noncoated pan, tapi berhubung saya gak punya, jadi saya memasak menggunakan magic com ukuran kecil. Itu sebabnya pada gambar layer paling atas agak kecoklatan. Karena terlalu panas, layer paling bawah (tomat) overcooked.

Cara memasak
1. Cuci beras, rendam dengan air hangat dan kunyit yang ditaruh dalam ikatan kain atau saringan teh, untuk membuat warna nasi agak kuning. Beras direndam kurang lebih setengah jam.
2. Goreng kembang kol dan terong.
3. Tumis bawang bombay dengan olive oil, masukan daging cincang, lada hitam dan garam, terus ditumis, sampai daging matang dan berubah warna dan merata, tapi jangan sampai gosong.
4. Haluskan bawang putih dan jahe serta merica sedikit, tumis, kemudian masukkan ayam. Tambahkan, kecap, saus tiram, madu dan garam (boleh juga ditambah coca cola) ha ha ha. Ungkep sampai matang dan saus mengental. Jadi ceritanya saya mau bikin ayam panggang coca cola, nah sebagian saya masukkan ke maklouba.  Setelah diungkep, boleh kalau mau digoreng atau dipanggang si ayamnya.
5. Susun maklouba dalam pan/magic com. Urutannya terserah sebenarnya, tapi yang saya lakukan kemaren sebagai berikut:

  • Tomat, yang dipotong dibagian dasar
  • Terong yang sudah digoreng
  • kembang kol yang sudah digoreng
  • Tumis ayam cincang
  • Setengah bagian beras, ratakan/padatkan. Selipkan selembar daun salam.
  • kembang kol
  • terong
  • ayam yang dipotong kecil/kecil (goreng/panggang)
  • ayam cincang
  • setengah bagian beras, ratakan/padatkan. Selipkan selembar daun salam.
  • Masukkan kaldu ayam/santan, ratakan saja sesuai tinggi beras, atau boleh ditambahkan lebih tinggi dari beras sedikit saja (sesuaikan dengan jenis beras).
  • Masak maklouba sampai beras matang.
  • Sajikan dengan membalik maklouba dari pan/magic com pada piring datar.
Taburkan seledri dan kacang almond ( kalau ada, sayangnya nggak ada). Kurang lebih bentuk penampakannya  saat dibuat pekan kemarin seperti ini.


Karena ditambah santan dan daun salam, rasa nasinya jauh lebih enak ha ha ha. Campuran sayuran dan daging saat memasak nasi, membuatnya tidak sekedar nasi kuning biasa. Hmmm jadi pengen coba resep lain, garlic naan sepertinya oke. Silahkan kalau mau mencoba, Oh ya, tutorial cara membuat layernya di youtube banyak ^_^.




Share on:
Her name is Aneesa. She is from Oman. Foto diatas menggambarkan dengan jelas perbedaan karakter kami. Aneesa sangat pendiam, kadang kami sampai tidak sadar ada dia di kelas atau tidak he he he. But she is a good mother. She have 4 kids and everywhere she wears that black abaya. She gave me two of her abaya also, and i love both of them. She can speak Arabic (of course), english and  hindi. So basically she doesn't have problem going around and speak with local people.

Pertemuan dengan Aneesa di India ini termasuk unik dan lucu. Benar-benar skenario Allah yang luar biasa. Pertama, karena Aneesa memulai course agak terlambat. Kami sudah memulai course sekitar 2 pekan saat dia datang. Sepertinya karena ada kesalahan komunikasi sehingga dia tidak menerima informasi mulainya pelatihan. Aneesa memiliki anak bungsu dengan usia sekitar 8 bulan, and guess what, her daughter baby sitter is from Indonesia hahaha. Jadi beberapa kali saat dia chat dengan pengasuh bayinya, saya juga ngobrol dengan si mbak. Dari si mbak, saya juga tahu bahwa Aneesa dan keluarganya menerima dan memperlakukan si mbak dengan baik, seperti keluarga. Plus ditambah versi Aneesa, si mbak sangat menyayangi anaknya. Sebuah contoh yang ideal dari harapan orang-orang yang mengadu nasib di luar negeri.  I will not mention the number but the salary of her baby sitter is higher than my salary :p .

Kebetulan yang kedua, adalah tentang setrika. Seperti yang lain, karena saya dan Pema (peserta pelatihan dari Bhutan) lebih sering explore area di Powai, kami membantu Aneesa dengan menunjukkan beberapa tempat survival. Saat itu saya sedang berusaha mencari setrika baju. Sebelum berangkat ke India, saya sudah hampir membawa pulang setrika mini dari rak etalase toko (beli maksudnya) tapi saya mengurungkan niat karena berfikir, ah masa' sih di India nggak disediakan setrika baju. Dan ternyata tidak saudara-saudara hahaha.

Jadi sebagian besar mereka mengandalkan jasa binatu aka laundry. Laundry di India ini sebenarnya laundry manual. Benar-benar tenaga manusia yang mencuci dan menyetrika baju. Tapi saya tidak tega menyerahkan kain-kain jilbab saya untuk dicuci bapak-bapak dan mas-mas yang mencuci dengan tenaga ekstra. Khawatir kain-kain tipis itu tidak sanggup menerima kekuatan tangan mereka. Jadi saya mencuci sendiri dan menjemur di balkon kamar hostel hampir setiap hari. Masalahnya adalah menyetrika. Sekuat apapun saya berusaha berhati-hati agar baju tidak terlalu kusut saat dipakai dan dijemur, tetap saja, saya memerlukan setrika baju. So mulailah hunting setrika. Dan tidak tahu kenapa, proses hunting setrika ini begitu rumit. 

Membeli secara online ternyata item yang saya inginkan perlu berhari-hari untuk sampai. Mencari di Haiko, D-mart maupun pertokoan Galleria, tidak dapat. Bahkan saya pernah memasuki hampir semua toko elektronik di R-City Mall untuk mencari setrika. Saya ingin setrika yang kecil, yang memang untuk travelling. Kalau setrika normal, tentu sampai di rumah nanti akan jadi useless, karena di rumah saja sudah ada dua.

Dan suatu hari, kami mengajak Aneesa ke Powai plaza, sekedar mencoba siapa tahu ada setrika di sana. Ternyata masih nihil. Powai Plaza lebih mirip kompleks perkantoran daripada pertokoan. Sepulang dari Powai Plaza, alih-alih naik bajaj, kami berjalan kaki dan mampir di Galeria. Pema sempat iseng bilang, sudahkah bertanya di toko-toko disini semua, dan saya jawab sudah. Aneesa kemudian bertanya, sebenarnya saya mencari apa. Ketika saya jawab mencari setrika, dia tiba-tiba berseru, Hey, aku punya setrika! hahaha.

Dan berakhirlah pencarian setrika hari itu. Saya lupa hari apa. Tapi itu juga hari yang sama kami mencoba restauran halal di lantai 2 Galeria. Kami juga merekomendasikan restauran itu ke teman-teman muslim yang lain. Sejak saat itu, setiap pegawai Dawaat melihat wajah kami di lantai 2, mereka tahu, kami pasti akan memesan sesuatu disana, Garlic naan dari Dawaat restaurant is the best. 

Malamnya, saya dan Pema, setelah makan malam, pergi ke kamar Aneesa untuk meminjam setrika bajunya. Dan inilah penampakan setrikanya.


Saat itu juga kami iseng memeriksa tulisan di setrika, dan ternyata setrika itu MADE IN INDONESIA ha ha ha. Ah sebuah skenario yang tidak disangka-sangka. 



Perlu ribuan kilometer, Aneesa tergerak untuk berangkat shortcourse, mencari setrika berhari-hari dan tidak dapat, untuk bertemu orang Indonesia yang ingin meminjam setrika Made In Indonesia. Dan pada akhirnya Aneesa memberikan setrika itu sebagai hadiah untuk orang Indonesianya. Thank you Aneesa.

Sejak saat itu, setrika lebih banyak ada di kamar saya. Sesekali beberapa teman juga menggunakannya. Jadi sebenarnya pemakai setrikanya tidak cuma saya, semoga dicatat sebagai amal jariyah Aneesa ^_^ . Saat akan pulang, saya menghibahkan setrika itu, selain akan lebih bermanfaat, juga karena setrikanya 1000 watt, dan listrik di rumah saya cuma 900 watt hahaha.

By the way, thank you so much Aneesa, this little story between us really tell me how beautiful Allah make every story in our life. Sometime we just need to be more patient.
Share on:
  • ← Previous post
  • Next Post →
  • Hi, I am Astria Hijriani. Now, i live in Enschede, Netherlands until 2018. I works as a Lecturer in Computer Science Department, Lampung University.
  • This blog capture some story from my life, my feeling, my activity and also my mind. You can contact me at astria.hijriani@gmail.com.
Founder of the website

Pageviews

Sparkline

Blog Archive

  • April 2018 ( 1 )
  • March 2018 ( 2 )
  • February 2018 ( 2 )
  • December 2017 ( 2 )
  • October 2016 ( 1 )
  • May 2016 ( 2 )
  • December 2015 ( 2 )
  • November 2015 ( 2 )
  • August 2015 ( 1 )
  • July 2015 ( 1 )
  • April 2015 ( 3 )
  • March 2015 ( 3 )
  • February 2015 ( 1 )
  • November 2014 ( 1 )
  • October 2014 ( 3 )
  • September 2014 ( 1 )
  • June 2014 ( 1 )
  • May 2014 ( 1 )
  • April 2014 ( 4 )
  • March 2014 ( 2 )
  • February 2014 ( 6 )
  • January 2014 ( 9 )
  • December 2013 ( 5 )
  • October 2013 ( 1 )
  • September 2013 ( 1 )
  • August 2013 ( 1 )
  • June 2013 ( 3 )
  • May 2013 ( 7 )
  • March 2013 ( 2 )
  • December 2012 ( 1 )
  • November 2012 ( 5 )
  • October 2012 ( 6 )
  • September 2012 ( 6 )
  • August 2012 ( 5 )
  • July 2012 ( 9 )
  • June 2012 ( 4 )
  • May 2012 ( 10 )
  • April 2012 ( 1 )
  • March 2012 ( 12 )
  • December 2011 ( 7 )
  • November 2011 ( 5 )
  • October 2011 ( 1 )
  • July 2010 ( 1 )
  • November 2009 ( 1 )
  • October 2009 ( 1 )
  • July 2008 ( 2 )
  • June 2008 ( 1 )
  • March 2008 ( 1 )
  • August 2007 ( 2 )
  • July 2007 ( 20 )

Popular Posts

  • Cara Membungkus Kado Bentuk Kemeja
    Ini postingan ringan, barangkali ada yang ingin berkreasi dalam membungkus kado atau bingkisan tertentu. Bentuk kemeja ini lumayan unik dan ...
  • Naik Apa ke Lampung dari Surabaya ?
    Selama jadi anak kost di Surabaya, sering sekali teman-teman bertanya, kalau pulang naik apa ke Lampung? Jawabannya biasanya gini, ya kalau ...
  • Berani Bongkar, Beruntung Bisa Pasang ~ Membersihkan Fan Acer 4732Z
    Liburan lalu, beberapa kali, laptop ini mati tiba-tiba, biasanya pada saat memainkan game yang membutuhkan grafis tinggi. Sempat sangat khaw...
  • Beasiswa Short Course StuNed
    Setiap bertemu dengan orang Indonesia di Enschede biasanya ditanya, -master atau PhD ? terus dijawab, ndak, saya shortcourse saja 3 bula...
  • Yang Mana Yang Berkualitas?
    Saya masih ingat sekali, pelajaran dasar yang diberikan Gem Cheong di kelas Total Quality Management. Gem menampilkan dua gambar berikut di ...
  • Operasi Gigi Geraham Bungsu dengan Fasilitas Askes ( I )
    Setahun lalu, melihat hasil foto rontgen panoramik gigi, dokter gigi di Surabaya sudah mengingatkan sejak awal, Mbak..sebaiknya geraham bung...
  • Operasi Gigi Geraham Bungsu (III)
    Sudah diniatkan ditulis sejak lama, tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang :) eh eh nggak ding, karena mengkambinghitamkan 'm...
  • Beasiswa Pelatihan ITEC/SCAAP ke India
    Kenapa India? Mau Berangkat lagi? S3 ya, berapa tahun? Ngapain ke India? Mau ketemu Shahrukh Khan? Salam ya buat Shaheer Sheikh India...
  • Edisi Jajan dan Cari Oleh-Oleh di Palembang
    Jum'at sampai Ahad, 29 Nov-1 Des kemarin menyempatkan jalan-jalan ke Palembang. Menu utamanya wisudanya Destroyer eh Destri ding, tapi t...
  • Membayar Pajak Kendaraan di Samsat Corner Mall Kartini Lampung
    Bertahun-tahun punya motor, saya jarang menitipkan urusan bayar kendaraan ke biro jasa, kecuali pas waktu sibuk sekali. Biasanya saya bayar ...

My Tweet

Tweets by @astriahijriani

Do Not think too much, say thanks to Allah for another wonderful day

Even your worst day, that's still 24 hours only


Created By SoraTemplates | By Gooyaabi Templates - copyright 2017 - edited by @hijriani