Kenapa India?
Mau Berangkat lagi?
S3 ya, berapa tahun?
Ngapain ke India?
Mau ketemu Shahrukh Khan?
Salam ya buat Shaheer Sheikh
India itu Gak Aman buat perempuan
India itu Kotor
Hati-hati ya kalau berangkat
Apa nggak ada negara yang lebih bagus?
Wah mau ke Taj Mahal ya
Jangan lupa beli sari ya
Mau jalan-jalan ya
Makanan India itu gak enak
Lah India kan negara miskin, ngapain kesana, mending ke Eropa
Yup, kalimat-kalimat di atas yang muncul ketika orang-orang tahu bahwa saya akan ke India. Ngapain sih jauh-jauh kesana hahaha. Sampai sekarang, saya juga gagal paham, kenapa saya iseng mendaftar beasiswa ke India. Saya anggap skenario yang saya lakoni, pasti yang terbaik versi Allah ^_^.
Okey, tell the truth, saya mendaftar beasiswa ke India untuk aktifitas liburan. Kenapa India? karena yang saat itu aplikasi beasiswanya buka ya India. Beasiswa pelatihan ke India ini buka sepanjang tahun. Selama kalender akademik pelatihan berjalan. Akan tetapi, biasanya lebih cepat mendaftar akan lebih baik. Untuk setiap tempat pelatihan, satu pelatihan, kuota peserta dari tiap negara adalah dua orang. Namun, masih sangat mungkin jumlah tersebut bertambah atas permintaan Koord ITEC di tempat pelatihan, contohnya pada batch pelatihan yang saya ikuti, ada 4 orang yang berasal dari Tanzania.
Saya tidak sengaja menemukan link beasiswa ini saat mencari informasi tentang tempat pelatihan di Belanda. Saat itu, saya fikir mungkin beasiswa ini akan berakhir tahun 2014 karena beasiswa ini muncul karena adanya Technical Cooperation Scheme dari Colombo Plan. ITEC sendiri merupakan singkatan dari Indian Technical and Cooperation Programme dan SCAAP adalah Special Commonwealth Assistance for African Programme. Ada banyak negara yang masuk dalam kategori ITEC dan untuk negara-negara di Afrika, kesempatan khusus ditambahkan dengan skema SCAAP. Webnya bisa ditelusuri di alamat http://itec.mea.gov.in/. Untuk pelatihan apa saja yang diadakan pada tahun 2015/2016 bisa dilihat di training brochure pada link berikut atau dengan pilih kategori di courses web itec,mea.gov.in.
Ada banyak pelatihan yang dapat diikuti. Variasi pelatihan mulai dari 2 pekan sampai dengan 3-4 bulan. Bidang yang ditawarkan :
1. Accounts, Audit, Banking and Finance Course
2. Environment and Renewable Energy Course
3. IT, Telecommunications and English Course
4. Management Course
5. SME/Rural Development Course
6. Specialied Course
7. Technical Course
8. Technical Cooperation Scheme for Colompo Plan (spesial untuk anggota Colombo Plan).
Dan yang perlu diingat India itu bukan hanya Taj Mahal, Agra atau New Delhi, lokasi pelatihan bervariasi, dari ujung utara ke selatan, barat ke timur India, India jauh lebih besar dari Indonesia. Aturan pelatihan tidak mengijinkan Anda keluar dari kota tempat lokasi pelatihan untuk alasan keamanan. Sepertinya karena banyak yang dulu pernah diijinkan pergi, ternyata peserta tidak kembali ke tempat pelatihan. Untuk keluar dari kota tempat pelatihan, ada banyak ijin yang diperlukan, dari kementrian di India juga kedutaan di Indonesia. Umumnya setiap tempat pelatihan akan menyediakan paket tour wisata (yang agak jauh) untuk peserta pelatihan.
Saat mendaftar, saya merasa tingkat persaingan juga tidak terlalu tinggi. Mungkin karena saat itu periode 2015/2016 baru dibuka, saya mendapatkan nomor urut 3 untuk peserta dari Indonesia. Sistem pendaftaran beasiswa disini adalah mendaftar di Kedutaan India atau di Konsulat India. Jadi kita tidak mendaftar beasiswa langsung ke lembaga pelatihan di India. Aplikasi pendaftaran dilakukan secara online dengan sistem yang mereka buat.
2. Pengalaman kerja 3-5 tahun.
3. Usia 25-45 tahun.
4. Sehat secara fisik.
Selain itu, di training brochure akan ada persyaratan khusus untuk masing-masing jenis pelatihan yang diikuti. Selain itu, peserta harus menunjukkan kemampuan untuk berbahasa Inggris dengan baik. Tidak disebutkan score berapa yang diperoleh, namun setidaknya Anda diminta untuk dapat berbicara dan menulis dengan baik. Tapi jangan terlalu khawatir, setidaknya karena disini, hampir semuanya berbicara dalam bahasa Inggris dengan logat masing-masing. Ada English gaya Hindi, yang rasanya sebagian besar orang Indonesia paham karena terbiasa dengan film India, ada versi arabic, versi afrika dan lain-lain.
Mekanisme pendaftarannya adalah.
1. Kita mendaftar secara online di link https://itecgoi.in/meaportal/homepage https://itecgoi.in/meaportal/homepage.
2. Mencetak aplikasi, tanda-tangani oleh orang yang berwenang.
3. Kirimkan ke Kedutaan India di Rasuna Said Kuningan atau Konsulat terdekat (Bali dan Medan)
4. Tunggu proses seleksi, dari Ministry of State Secretariat kemudian nantinya jika terpilih, pihak Ministry akan menginformasikan ke Embassy untuk hasil tersebut.
5. Embassy nantinya akan menghubungi Anda untuk tahapan pengurusan ijin, visa dan seterusnya.
Apa saja yang diperlukan dan tahapan untuk pendaftaran.
1. Pilih jenis course yang diinginkan dari training brochure.
2. Perhatikan tanggal course, MENDAFTARLAH 2-3 BULAN sebelum pelatihan dimulai.
3. Create account di aplikasi pendaftaran online.
4. Print aplikasi pendaftaran (hasil aplikasi online), mintalah tanda tangan atasan sesuai tingkatan pekerjaan Anda. Saat mendaftar saya menggunakan rekomendasi dari Dekan.
5. Siapkan juga nilai untuk tes TOEFL maupun IELTS. Kalau anda memiliki sertifikat terpisah, lampirkan saja sertifikat tersebut, isikan nilainya di form aplikasi.
6. Siapkan apa saja yang diperlukan untuk tes kesehatan.
Saat mendaftar saya mendapatkan rekomendasi dari teman, dr Susi, yang menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unila. Kebetulan, beliau bekerja di Klinik Imam Bonjol. Sebenarnya, katanya, pernyataan sehat yang dikeluarkan Puskesmas pun cukup. Untuk alasan profesi, meski kenal, dr Susi meminta saya untuk test sesuai dengan permintaan di form aplikasi. Saya pun melakukan tes untuk hepatitis, gula darah sebelum dan sesudah puasa, dan rontgen. Kalau sangat khawatir dengan kondisi di India, Anda bisa melakukan vaksinasi hepatitis sebelum berangkat. Peserta dari negara yang tertentu ada yang wajib melampirkan pernyataan bebas dari hepatitis. Yang jelas institusi yang mengeluarkan pernyataan sehat memiliki stempel yang sah dan dokter dengan izin praktek.
7. Buatlah CV untuk aplikasi beasiswa.
Lampirkan ijazah terakhir dan surat kontrak atau SK bekerja (tidak diminta namun untuk lebih meyakinkan)
8. Kirimkan berkas ke Kedutaan (Jakarta)atau Konsulat India (Bali, Medan).
9. Aplikasi beasiswa online hanya akan diproses, jika berkas aplikasi hardcopy Anda sudah diterima Kedutaan India atau Konsulat.
Seluruh tahapan proses akan diinformasikan melalui notifikasi ke email Anda. Saat mendaftar, sepekan kemudian berkas saya kirim ke Kedutaan. Proses sampai dengan diterima juga tidak sampai satu bulan. Kepastian diterima adalah saat Anda menerima email berisi award letter dari Kedutaan India.
Saat menerima award letter, pihak Kedutaan akan memberi informasi pengurusan visa. Karena masuk dengan status pelatihan, nantinya aplikasi visa yang diperlukan adalah visa student. Detail untuk urusan visa akan saya tulis dalam postingan terpisah. Pelatihan ini akan mencover hal-hal berikut.
1. Biaya visa (lumayan euy 900 ribuan untuk visa student).
2. Biaya tiket pesawat pulang pergi kelas economy.
3. Biaya pelatihan.
4. Akomodasi (hostel/penginapan), AC dan fan, fasilitas bervariasi.
5. Living allowance, 25 000 Rupee / bulan. Dengan kurs sekarang, sekitar 5 juta rupiah. Nah dari biaya ini nantinya akan dipotong untuk biaya makan (disediakan catering), saat ini di Mumbai biayanya sekitar 250 Rupee/hari (sekitar 50 ribu), anda dapat breakfast, makan siang, makan malam, snack, dan dua kali tea break.
So far, saya merasa pelatihan ini menyenangkan. Saya memilih course Database Management dan Web management karena bertepatan dengan liburan semester, ilmunya saya perlukan dan tempatnya saya rasa menyenangkan. Khusus di CETTM ini, tempat pelatihan dan hostel hanya berseberangan. Jadi tidak memerlukan alat transportasi apapun. Teman saya dari Nepal yang pelatihan dengan beasiswa ini di New Delhi pernah bilang, kalaupun tempatnya agak jauh, disediakan alat transportasi khusus dari hotel ke tempat pelatihan.
Hmm.. Anda minat mendaftar?
Mau Berangkat lagi?
S3 ya, berapa tahun?
Ngapain ke India?
Mau ketemu Shahrukh Khan?
Salam ya buat Shaheer Sheikh
India itu Gak Aman buat perempuan
India itu Kotor
Hati-hati ya kalau berangkat
Apa nggak ada negara yang lebih bagus?
Wah mau ke Taj Mahal ya
Jangan lupa beli sari ya
Mau jalan-jalan ya
Makanan India itu gak enak
Lah India kan negara miskin, ngapain kesana, mending ke Eropa
Yup, kalimat-kalimat di atas yang muncul ketika orang-orang tahu bahwa saya akan ke India. Ngapain sih jauh-jauh kesana hahaha. Sampai sekarang, saya juga gagal paham, kenapa saya iseng mendaftar beasiswa ke India. Saya anggap skenario yang saya lakoni, pasti yang terbaik versi Allah ^_^.
Okey, tell the truth, saya mendaftar beasiswa ke India untuk aktifitas liburan. Kenapa India? karena yang saat itu aplikasi beasiswanya buka ya India. Beasiswa pelatihan ke India ini buka sepanjang tahun. Selama kalender akademik pelatihan berjalan. Akan tetapi, biasanya lebih cepat mendaftar akan lebih baik. Untuk setiap tempat pelatihan, satu pelatihan, kuota peserta dari tiap negara adalah dua orang. Namun, masih sangat mungkin jumlah tersebut bertambah atas permintaan Koord ITEC di tempat pelatihan, contohnya pada batch pelatihan yang saya ikuti, ada 4 orang yang berasal dari Tanzania.
Saya tidak sengaja menemukan link beasiswa ini saat mencari informasi tentang tempat pelatihan di Belanda. Saat itu, saya fikir mungkin beasiswa ini akan berakhir tahun 2014 karena beasiswa ini muncul karena adanya Technical Cooperation Scheme dari Colombo Plan. ITEC sendiri merupakan singkatan dari Indian Technical and Cooperation Programme dan SCAAP adalah Special Commonwealth Assistance for African Programme. Ada banyak negara yang masuk dalam kategori ITEC dan untuk negara-negara di Afrika, kesempatan khusus ditambahkan dengan skema SCAAP. Webnya bisa ditelusuri di alamat http://itec.mea.gov.in/. Untuk pelatihan apa saja yang diadakan pada tahun 2015/2016 bisa dilihat di training brochure pada link berikut atau dengan pilih kategori di courses web itec,mea.gov.in.
Ada banyak pelatihan yang dapat diikuti. Variasi pelatihan mulai dari 2 pekan sampai dengan 3-4 bulan. Bidang yang ditawarkan :
1. Accounts, Audit, Banking and Finance Course
2. Environment and Renewable Energy Course
3. IT, Telecommunications and English Course
4. Management Course
5. SME/Rural Development Course
6. Specialied Course
7. Technical Course
8. Technical Cooperation Scheme for Colompo Plan (spesial untuk anggota Colombo Plan).
Dan yang perlu diingat India itu bukan hanya Taj Mahal, Agra atau New Delhi, lokasi pelatihan bervariasi, dari ujung utara ke selatan, barat ke timur India, India jauh lebih besar dari Indonesia. Aturan pelatihan tidak mengijinkan Anda keluar dari kota tempat lokasi pelatihan untuk alasan keamanan. Sepertinya karena banyak yang dulu pernah diijinkan pergi, ternyata peserta tidak kembali ke tempat pelatihan. Untuk keluar dari kota tempat pelatihan, ada banyak ijin yang diperlukan, dari kementrian di India juga kedutaan di Indonesia. Umumnya setiap tempat pelatihan akan menyediakan paket tour wisata (yang agak jauh) untuk peserta pelatihan.
Saat mendaftar, saya merasa tingkat persaingan juga tidak terlalu tinggi. Mungkin karena saat itu periode 2015/2016 baru dibuka, saya mendapatkan nomor urut 3 untuk peserta dari Indonesia. Sistem pendaftaran beasiswa disini adalah mendaftar di Kedutaan India atau di Konsulat India. Jadi kita tidak mendaftar beasiswa langsung ke lembaga pelatihan di India. Aplikasi pendaftaran dilakukan secara online dengan sistem yang mereka buat.
Link untuk pendaftaran di Indonesia dapat dilihat keterangannya pada tautan berikut Setelah Anda merasa yakin apa saja yang perlu disiapkan dan jenis pelatihan apa yang akan diikuti, link ITEC aplication form di website kedutaan akan mengarah ke website untuk pendaftaran yaitu https://itecgoi.in/meaportal/homepage.
Persyaratan umumnya untuk mendaftar beasiswa ITEC/SCAAP adalah.
1. Orang yang bekerja di pemerintahan, private and public sector, universitas, parastatals, universitas, chambers of commerce and industry.2. Pengalaman kerja 3-5 tahun.
3. Usia 25-45 tahun.
4. Sehat secara fisik.
Selain itu, di training brochure akan ada persyaratan khusus untuk masing-masing jenis pelatihan yang diikuti. Selain itu, peserta harus menunjukkan kemampuan untuk berbahasa Inggris dengan baik. Tidak disebutkan score berapa yang diperoleh, namun setidaknya Anda diminta untuk dapat berbicara dan menulis dengan baik. Tapi jangan terlalu khawatir, setidaknya karena disini, hampir semuanya berbicara dalam bahasa Inggris dengan logat masing-masing. Ada English gaya Hindi, yang rasanya sebagian besar orang Indonesia paham karena terbiasa dengan film India, ada versi arabic, versi afrika dan lain-lain.
Mekanisme pendaftarannya adalah.
1. Kita mendaftar secara online di link https://itecgoi.in/meaportal/homepage https://itecgoi.in/meaportal/homepage.
2. Mencetak aplikasi, tanda-tangani oleh orang yang berwenang.
3. Kirimkan ke Kedutaan India di Rasuna Said Kuningan atau Konsulat terdekat (Bali dan Medan)
4. Tunggu proses seleksi, dari Ministry of State Secretariat kemudian nantinya jika terpilih, pihak Ministry akan menginformasikan ke Embassy untuk hasil tersebut.
5. Embassy nantinya akan menghubungi Anda untuk tahapan pengurusan ijin, visa dan seterusnya.
Apa saja yang diperlukan dan tahapan untuk pendaftaran.
1. Pilih jenis course yang diinginkan dari training brochure.
2. Perhatikan tanggal course, MENDAFTARLAH 2-3 BULAN sebelum pelatihan dimulai.
3. Create account di aplikasi pendaftaran online.
4. Print aplikasi pendaftaran (hasil aplikasi online), mintalah tanda tangan atasan sesuai tingkatan pekerjaan Anda. Saat mendaftar saya menggunakan rekomendasi dari Dekan.
5. Siapkan juga nilai untuk tes TOEFL maupun IELTS. Kalau anda memiliki sertifikat terpisah, lampirkan saja sertifikat tersebut, isikan nilainya di form aplikasi.
6. Siapkan apa saja yang diperlukan untuk tes kesehatan.
Saat mendaftar saya mendapatkan rekomendasi dari teman, dr Susi, yang menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unila. Kebetulan, beliau bekerja di Klinik Imam Bonjol. Sebenarnya, katanya, pernyataan sehat yang dikeluarkan Puskesmas pun cukup. Untuk alasan profesi, meski kenal, dr Susi meminta saya untuk test sesuai dengan permintaan di form aplikasi. Saya pun melakukan tes untuk hepatitis, gula darah sebelum dan sesudah puasa, dan rontgen. Kalau sangat khawatir dengan kondisi di India, Anda bisa melakukan vaksinasi hepatitis sebelum berangkat. Peserta dari negara yang tertentu ada yang wajib melampirkan pernyataan bebas dari hepatitis. Yang jelas institusi yang mengeluarkan pernyataan sehat memiliki stempel yang sah dan dokter dengan izin praktek.
7. Buatlah CV untuk aplikasi beasiswa.
Lampirkan ijazah terakhir dan surat kontrak atau SK bekerja (tidak diminta namun untuk lebih meyakinkan)
8. Kirimkan berkas ke Kedutaan (Jakarta)atau Konsulat India (Bali, Medan).
9. Aplikasi beasiswa online hanya akan diproses, jika berkas aplikasi hardcopy Anda sudah diterima Kedutaan India atau Konsulat.
Seluruh tahapan proses akan diinformasikan melalui notifikasi ke email Anda. Saat mendaftar, sepekan kemudian berkas saya kirim ke Kedutaan. Proses sampai dengan diterima juga tidak sampai satu bulan. Kepastian diterima adalah saat Anda menerima email berisi award letter dari Kedutaan India.
1. Biaya visa (lumayan euy 900 ribuan untuk visa student).
2. Biaya tiket pesawat pulang pergi kelas economy.
3. Biaya pelatihan.
4. Akomodasi (hostel/penginapan), AC dan fan, fasilitas bervariasi.
5. Living allowance, 25 000 Rupee / bulan. Dengan kurs sekarang, sekitar 5 juta rupiah. Nah dari biaya ini nantinya akan dipotong untuk biaya makan (disediakan catering), saat ini di Mumbai biayanya sekitar 250 Rupee/hari (sekitar 50 ribu), anda dapat breakfast, makan siang, makan malam, snack, dan dua kali tea break.
Lokasi pelatihan CETTM, Powai, Mumbai |
CETTM Hostel, just accross the road of CETTM Building |
So far, saya merasa pelatihan ini menyenangkan. Saya memilih course Database Management dan Web management karena bertepatan dengan liburan semester, ilmunya saya perlukan dan tempatnya saya rasa menyenangkan. Khusus di CETTM ini, tempat pelatihan dan hostel hanya berseberangan. Jadi tidak memerlukan alat transportasi apapun. Teman saya dari Nepal yang pelatihan dengan beasiswa ini di New Delhi pernah bilang, kalaupun tempatnya agak jauh, disediakan alat transportasi khusus dari hotel ke tempat pelatihan.
Hmm.. Anda minat mendaftar?
cieee cieee sleamat dan sukses terus ya ??
ReplyDeletemau dong saya juga dapat beasiswa ke India :(
ReplyDeletebeasiswa ??? harus di manfaatkan tuhhhh
ReplyDeleteSaya tertarik membaca tulisan mba mengenai kursus di India, setelah sy membaca tulisan mba, sy berencana utk ikut daftar beasisa kursus di India. Akan tetapi ada beberapa hal yang mw sy tanyakan sm mba, (boleh kan,hehe) :
ReplyDelete1. Utk nilai TOEFL berapa ya skor minimalnya soalnya sy punya skors 455, apakah bisa tidak..?
2. Utk format berkas yang kita kirimkan itu pakai amplop coklat dan untuk keteranganya apakah kita mencantumkan perihal kita dalam amplop berkas itu..?
Mungkin itu saja pertannyaan sy mba..Terimakasih atas penjelasannya sebelumnya y mba..
Sudah saya sebutkan, tidak ada minimal nilai toefl, hanya disyaratkan bisa berkomunikasi lisan dan tulisan dalam bahasa Inggris. Coba saja apply, pada dasarnya semua peserta disana belajar. Namun jika nilai anda baik, tentunya akan lebih memudahkan pihak yang menyeleksi untuk mempertimbangkan aplikasi anda.
DeleteYa, pakai amplop coklat, boleh tuliskan bahwa itu aplikasi beasiswa ITEC, pengirimannya ke education wing, India Embassy
This comment has been removed by the author.
DeleteMalam mba, sangat menginspirasi pengalamannya =) semoga bisa menjadi modtivasi bagi kita semua ^^
DeleteOh ya mba, ada yg ingin saya tanyakan mengenai kelengkapan berkas spt ijazah, SK yg mba sebutkan utk dilampirkan tadi, apakah copyannya yg sudah ditranslate dlm b.ing atau cukup copyannya yg asli saja (dlm b.indonesia)?
Dan utk sertifikat TOEFL yg dilampirkan adalah yg asli ataukah copyannya saja?
Terima kasih mba, infonya sgt membantu =)
Dear mba Asri
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya.
Saya masih kurang jelas terkait Persyaratan kesehatan, apakah hasil tes hepatitis dan rontegen harus dinyatakan dalam bahasa inggris oleh dokter/rumah sakitnya??
Kemudian, saya mendapati/menemukan, ada formulir dalam bentuk PDF di website http://itec.mea.gov.in/?pdf1325?000. apakah form tersebut digunakan dan dilampirkan? karena sepertinya form yang pdf tersebut harus diisi manual.
dan didalam form tersebut, terdapat "Medical Report" yang harus di-ttd dan di cap oleh dokter/RS, saya aga bingung dengan dua fom tersebut (online form dan pdf form) yang mana yang digunakan?
Online form diisi sesuai hasil pdf form lah, kan sudah saya sampaikan kita apply dua metode, online dan offline. Hasil rontgen dan hepatitis tidak perlu dilampirkan tapi menjadi bahan dokter menyatakan di form yang diisi manual. Tapi untuk negara yang berbahaya wajib melampirkan hasil free hepatitis. Intinya form disediakan untuk kesaamaan format dan bahan dokter memeriksa apa saja untuk membuat seseorang dinyatakan sehat. Mudah-mudahan menjawab,
ReplyDeleteAssalamualaikum mbk Asri,
ReplyDeleteIni saya Idris. Mau tanya mengenai reference letter / endorsement letter. Kalau di sini saya sebagai pemilik sebuah instansi. Apa perlu buat surat tesebut? Atau cukup bikin surat pernyataan?
Terima kasih
Wassalamualaikum,
Idris
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteuntuk profesional qualification diisi apa mba?
ReplyDeleteSalam Mbak Asri,
ReplyDeleteSaya Titus, dari Jogja. Mohon informasi, saya juga apply short course ITEC pada bulan Februari 2017 mendatang. Dari Kementerian Luar Negeri India sudah kirim email pemberitahuan "your application has been received and is now under process". Nah menurut pengalaman Mbak Asri berapa lama ya proses tersebut?
Sekian dan terimakasih.
Salam.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete