Judul postingan kali ini sebenarnya judul film. Waktu melihat file di flashdisk (yang dipinjam teman untuk mengcopy dari repository kampus) dilirik sekilas saja, karena sepertinya filmnya tidak menarik. Nah dua hari lalu, karena sedang ada waktu luang, iseng menonton film sambil beres-beres kamar (lebih tepat disebut mendengar dan menonton). Ternyata ide film ini cukup bagus!.
Film ini menceritakan Jack McCall, seorang agen untuk penulis di dunia penerbitan buku. Sebagai orang yang harus mempromosikan sebuah buku, tentu dia harus banyak bernegosiasi dan banyak bicara tentang segala sesuatu. Orangnya agak over banyak bicara ceritanya. Pada suatu hari, dia berniat untuk mempublikasikan sebuah buku dari seorang pimpinan komunitas spiritual, Dr Sinja. Ia berusaha dengan segala cara menawarkan dan menjanjikan dapat membawa popularitas kepada Dr Sinja. Bahkan berjanji didepan sebuah pohon, akan menyerahkan apa saja, badan, jiwa dan pikiran yang dimilikinya agar Sinja bersedia menulis buku.
Esok harinya,
Sebuah buku dikirimkan.
Tiba-tiba di rumah nya tumbuh satu pohon yang cukup lebat daunnya.
Singkat kata, pohon tersebut ternyata memiliki hubungan dengan Jack jika ia bicara satu kata, maka akan gugur satu daun, dua kata gugur dua daun. Jika daun semakin berkurang pohon semakin melemah, artinya semakin banyak kata-kata yang dikeluarkan maka semakin lemah kondisi tubuh Jack. Mengurangi kalimat untuk orang yang berprofesi sebagai orang marketing? jelas tidak mudah, apalagi jika dia menuliskan sesuatu maka itu terhitung juga sebagai kata-kata.
Dan semakin banyak adegan kocak, ketika dengan segala daya upaya, dia berusaha untuk tetap beraktifitas dan tanpa kata-kata. Setelah itu keadaan terus memburuk, tanpa bicara, dia dipecat dari pekerjaannya, konflik dengan istrinya dan tidak bisa berbicara dengan ibunya. Dia hampir kehilangan segalanya.
Sampai akhirnya Dr Sinja kembali dari luar kota, dan menyatakan sebaiknya dia menghemat kata-katanya dan memastikan kata-kata terakhirnya adalah kata-kata yang bermanfaat. Barulah ia sadar, apa yang harus dilakukan karena daun yang tersisa di pohon tidak banyak lagi.
Ia mencoba, memperbaiki hubungan keluarga dengan komunikasi sederhana dan mengucapkan 'i love you' pada istri dan anaknya, memberikan hadiah dan mengucapkan terimakasih untuk pelayan kedai kopinya, memberi semangat menulis pada orang yang memarkirkan mobilnya setiap pagi, mendukung karir asisten pribadinya, menyediakan waktu untuk berbincang pada hari ulang tahun ibunya, dan dua kata terakhirnya adalah mengatakan ' i forgive' di depan makam ayahnya, untuk dua daun terakhirnya.
Film ini berakhir happy ending, karena setelah terkena serangan jantung didepan makam ayahnya, si asisten menelpon dan mengatakan pohon tersebut tiba-tiba kembali berdaun sangat lebat. Dan kehidupan Jack menjadi lebih baik, menjadi penulis buku tentang pengalaman hidupnya.
Meski sederhana, tapi ide film ini memang menarik. Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk mengucapkan sesuatu. Tapi, pernahkan kita memperhatikan, apakah kata-kata kita nanti akan bermanfaat atau tidak, tulus atau tidak, benar-benar mencerminkan kepribadian kita atau tidak.Selain kata ternyata sikap kita juga menunjukkan sesuatu. Meski tak banyak berkata-kata ketika kita menunjukkan sesuatu yang nyata, maka hal tersebut bisa jadi sangat bermanfaat bagi orang lain. Ketika kita berbicara, pastikan itu adalah kata-kata yang baik. Ketika kita berbuat sesuatu, pastikan yang kita lakukan adalah cerminan dari ungkapan jiwa kita yang diucapkan dengan perbuatan.
Saya jadi teringat salah satu nasyid izzatul islam yang saya suka
ini lirik lengkapnya
Banyak kata terucap setinggi langit
memecahkan telinga..tuli seketika
Banyak kata terucap setinggi langit
memecahkan telinga tuli seketika...
Kata tak berarti di hadapanNya
tangan dan kaki berganti bicara
Kata tak berarti di hadapanNya
tangan dan kaki berganti bicara...
Katakan yang benar, karena kebenaran
Diamlah diamlah cahya keemasan
Nyatakan katamu, bukti kesungguhan
Mulianya dunia bukan karena kata
Mulianya dunia bukan karena kata!
So pesan moralnya.. pilih kata-kata kita dengan bijak, karena kita bahkan tidak pernah tahu kapan batas waktu terakhir kita didunia ^_^.
0 comments